Blogger.

MAHALNYA PENDIDIKAN KELUARGA

Akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang melibatkan anak di bawah umur. Dari media massa sampai media cetak selalu disuguhi dengan berita-berita yang membuat kita miris tentang pengimpangan-penyimpangan perilaku anak. Jika kita paparkan satu persatu masalah penyimpangan ini, tentunya akan menjadi hal yang lumrah karena sering terjadinya perilaku-perilaku yang merugikan masyarakat sekitar. Seperti kejadian di Riau yaitu penangkapan terhadap 7 orang anggota geng motor yang masih di bawah umur sekitar sebulan yang lalu, di Bekasi seorang siswa SMP membunuh temannya sendiri, adanya pencurian yang dilakukan 4 pelajar di Pekanbaru, banyak gadis yang hamil di luar nikah, terjadinya aborsi dan penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan remaja. Selain adanya perilaku anak di bawah umur yang menyimpang, kita juga disuguhi dengan berita-berita orang tua yang membela anaknya dengan cara yang salah dan tidak seharusnya dilakukan. Seperti orang tua murid yang memukul teman anaknya demi membela anaknya dan orang tua murid yang menganiaya guru karena mengajarkan kedisiplinan pada anaknya.
Kejadian-kejadian di atas menjadi cerminan bagi kita semua terutama keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama bagi tebentuknya perilaku-perilaku yang akan menjadi kepribadian anak di masa yang akan datang. Namun sangat disayangkan, banyak orang tua yang salah dalam memberikan pendidikan kepada anak. Ketika ada penyimpangan-penyimpangan terhadap anaknya, orang tua hanya bisa menyalahkan teman sepergaulannya atau malah menyalahkan anaknya itu sendiri. Seharusnya orang tua mampu mengoreksi diri sendiri terhadap bagaimana mendidik anaknya.
Pendidikan orang tua terhadap anaknya sebenarnya harus dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan dan sampai balita. Seorang anak membentuk kepribadiannya dengan melihat apa yang dilakukan orang tuanya, bagaimana cara asuh orang tua, bagaimana sikap yang di lakukan orang tua terhadap anaknya, bagaimana tutur kata yang terucap dari orang tuanya dan segala perilaku-perilaku orang tua yang ia lihat sebelum anak itu mendapat pendidikan di Taman Kanak-kanak..
Tapi saat ini banyak orang tua yang acuh tak acuh terhadap anaknya ketika sang anak sangat membutuhkan pendidikan dari orang tuanya itu. Mereka hanya memberikan kebutuhan anak yang bersifat sekunder saja. Cukup dengan memberikan pakaian bagus, makanan-makanan enak, dan memberikan barang-barang yang dipinta sang anak. Akan tetapi mereka lupa akan kebutuhan primernya yaitu sebuah kasih sayang. Dengan adanya kasih sayang, orang tua akan mampu mendidik anaknya agar dapat menjadi anak yang membanggakan semua orang. Dengan kasih sayang tentunya orang tua akan memperlihatkan perilaku-perilaku yang mendidik untuk anaknya, seperti tutur kata yang baik, memberikan pendidikan agamanya dan memberikan pembelajaran-pembelajaran baik yang kelak akan membentuk anak yang berbudi luhur..
Untuk itu dengan banyaknya peristiwa-peristiwa seperti ini harus mampu mengetuk pintu hati orang tua dalam melahirkan anak-anak yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Menjadikan keluarga sebagai tempat untuk berbagi kasih sayang, sebagai surga kehidupan dalam memberikan pengarahan terhadap hal yang benar dan salah. Jangan sampai pendidikan kelurga itu lebih mahal dari sekola-sekola Formal yang akan mereka kecap di masa yang akan datang, sampai-sampai orang tua tidak mempunyai waktu dalam melahirkan, membentuk dan membangun anak-anak yang berbudi.
.
.
.
By : Aurora Khanza


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital