My Passion, My Life
Setiap manusia di ciptakan dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Dengan adanya akal dan pikiran yang Allah berikan,
manusia bisa menjadikan dirinya lebih berkembang. Kemampuan terbesar dalam diri
manusia sudah di sediakan dalam diri masing-masing sejak dilahirkannya ke muka
bumi. Itulah yang disebut passion atau kemampuan yang sudah melekat dan menjadi
bagian dari diri setiap orang. Dengan akal pikirannya maka manusia bisa menjadi
berkembang melalui passion yang dimilikinya.
Namun yang menjadi masalah setiap orang
yaitu ketika merasa tidak ada passion yang dimiliki. Atau ketiaktahuan apa yang
sudah menjadi bagian dalam dirinya. Dan tentunya itu akan menjadikan harta
karun terbesar dalam diri setiap orang tersembungi begitu saja. Tertimbun
berpuluh tahun sampai tidak pernah ditemukan sama sekali. Itu sama saja kita
sudah membuang karunia terbesar yang Allah berikan untuk membuat manusia lebih
bermanfaat dengan passionnya.
Begitupun dengan diriku yang sepanjang
perjalanan hidup terus mencari apa keistimewaan yang ada dalam diri. Dan setiap
perjalanan yang pernah dilalui menjadi pelajaran berharga agar aku bisa
menghargai kehidupan ku. Sejak awal, kecintaan ku pada dunia tulis menulis
telah terlihat dengan jelas. Tadinya aku merasa itu hanya sekedar untuk mengisi
waktu luang atau ikut-ikutan lomba tanpa aku tahu tentang passion. Karena
terkadang dengan melihat lingkungan yang tidak mengarahkan pada passion sendiri
maka lama kelamaan kemampuan itu akan hilang dengan sendirinya.
Ditambah lagi kebiasaan yang terus
mengajarkan kita untuk menjadi seorang pekerja bukan seorang pencipta. Jika
pemikiran ini ditanamkan sejak kecil, maka makna dari passion akan tergeser dan
orang-orang menjadi tidak peduli lagi dengan hal itu. Itulah mengapa banyak orang
yang kehilangan passionnya yang padahal tersembunyi di dalam dirinya sendiri.
Dan cara yang bisa membantu memunculkan kembali adalah dengan memahami diri
lebih jauh.
Pertama kali aku mengikuti perlombaan
puisi aku merasa bahwa itu bukan dunia ku, karena aku sama sekali tidak tepilih
menjadi kandidat terbaik. Tapi walau aku menyerah di awal mengenal dunia
menulis aku tidak begitu saja menghilangkannya dalam keseharian ku. Setiap kali
ada pelajaran bahasa Indonesia tentang mengarang, ide-ide cerita yang aku buat
selalu mengalir begitu saja. Entah mengapa aku bisa menciptakan alur dari awal
sampai akhir. Tokoh dan latar tempat dalam cerita pun bisa aku deskripsikan
sendiri. Dan dari kemudahan itulah aku mencoba membuat banyak cerpen yang
ditulis melalui komputerku.
Mengenal Passion Lebih
Mudah
Jika kita mengarah pada sebuah teori
mengenai makna passion pastinya akan semakin rumit dan tidak menemukan benang
merahnya. Karena passion berkaitan dengan jiwa yang ada dalam diri sendiri.
Yang akan mengerti tentang itu semua adalah diri kita yang memilikinya. Padahal
jika pikiran kita lebih fokus terhadap diri sendiri maka semua itu akan terasa
begitu saja. Mengenal lebih jauh tentang siapa kita, tentang apa tugas kita di
dunia, tentang kemampuan apa yang dimiliki, jawaban itu akan datang dengan
sendirinya.
Aku mulai mengenal bakat ku sendiri
sejak mengenyam pendidikan di kampus. Dan itu tentunya masih di bidang tulis
menulis. Jika sejak kecil aku hanya berani menulis karya ku di komputer dan
mengikuti lomba lokal saja, tidak dengan sekarang. Sejak kuliah aku
memberanikan diri mengikuti lomba yang diselenggarakan penerbit indie. Hanya
bermodalkan internet, pun itu sekedar coba-coba tanpa mengharapkan hadiah. Tapi
sayangnya tidak pernah menang sama sekali dan membuat ku bertanya kembali
tentang passion itu. Aku menanggap bahwa itu hanya sekedar kesenangan belaka
tanpa ilmu yang aku miliki. Karena aku tidak pernah belajar kepenulisan sama
sekali.
Tapi entah mengapa kekalahan itu tidak
membuat ku berhenti. Aku terus saja menulis sampai banyak sekali puisi dan
cerpen yang aku ciptakan. Dan lagi-lagi mencoba untuk mengirimkannya pada
perlombaan. Sampai pada akhirnya semua itu membawa akhir yang terbaik. Karya ku
berhasil diterbitkan walau hanya sebagai Kontributor. Dari sanalah muncul
energi yang lebih besar untuk terus mengasah kemampuan walaupun secara
otodidak. Dan sampai 4 tahun lamanya, aku berhasil menerbitkan banyak karya
sebagai kontributor di penerbit indie. Juga menjadi penulis artikel walau
dilakukan secara freelance.
Sekarang aku pun memahami bahwa passion
adalah sebuah kebiasaan. Sebuah aktivitas yang akan membuat hati lebih gembira.
Tidak pernah ada paksaan untuk melakukan aktivitas tersebut. Bahkan terkadang
ketika meninggalkannya akan merasakan sesuatu yang hilang dalam diri sendiri.
Kunci utama untuk menggali harta karun ini adalah dengan mengetahui diri
sendiri. Jangan sampai kita hanya tahu tentang orang lain sedangkan diri
sendiri tidak pernah terpikirkan. Itu hanya akan membuat kita jauh dengan apa
yang menjadi hakikat kita.
Ketika kita melakukan segala aktivitas
sesuai passion hidup pun akan semakin maju. Menciptkan ide-ide sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Menyuarakan segala pemikiran untuk dinikmati banyak
orang. Dan membantu orang lain untuk memajukan kehidupan ini sesuai dengan
passion masing-masing. Maka jadilah diri sendiri, tidak perlu menjadi orang
lain karena tuntutan hidup. Karena menjadi diri sendiri pun kita akan tetap
memberikan pengaruh yang besar. Tak perlu sulit untuk menentukan menjadi
seperti apa kelak di masa mendatang. Jika passion sudah di asah sejak dini,
maka itulah wujud dari siapa kita nantinya.
Dan tidak ada batasan untuk terus
menemukan jadi diri yang sesungguhnya. Jika memang masih belum mengetahui
passion sendiri, teruslah berusaha agar hidup menjadi berkah. Menjadi sukses
itu tidak perlu pergi jauh untuk berkelana. Tidak perlu ingin menjadi orang
lain yang sudah terlebih dahulu mendapatkan kesuksesan. Cukup menjadi diri
sendiri dengan passion yang terus di kembangkan setiap saat.
Ayo kita kayakan diri dengan harta yang
tersembunyi! Menggali setiap bakat yang telah tertanam dalam diri. Dan menjadi
manusia yang selalu menghargai segala apa yang Allah karuniakan pada setiap
jiwa-jiwa yang ada. Taklukan dunia dengan ide dan pikiran kita yang sangat
istimewa.
“Pekerjaan
yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar” Ridwal Kamil.