Blogger.

KESEMPURNAAN MAUPUN PERPISAHAN KITA YANG CIPTAKAN


Sejak dulu aku selalu penasaran dengan sebuah perpisahan yang dilakukan dua insan. Entah apa yang ada dibenak mereka dengan keputusan yang diambil tersebut. Padahal menyatunya dua hati tersebut tidak lain karena adanya cinta. Mereka bersama karena mengaku saling mencintai. Memiliki satu sama lain sehingga ikatan pernikahan menjadi saksi perjuangan cinta mereka. Tapi masih saja terdapat pasangan yang ada akhirnya berpisah. Bahkan mereka bisa saling membenci satu sama lain.
Namun bagaimana pun tidak ada orang yang bisa menyalahkan sebuah perpisahan. Setiap orang memiliki jalan cinta sendiri yang menghadirkan keputusan-keputusan diluar dugaan. Semua itu melibatkan waktu yang akan merubah pola pikir masing-masing pasangan. Dan waktu itulah yang akan berpengaruh terhadap rasa cinta yang ada. Paling berpengaruh dalam hal ini adalah makna kesempurnaan yang dimiliki masing-masing  pasangan.
Setiap orang yang memiliki pasangan pasti memiliki ekspektasi yang jauh ke depan mengenai kesempurnaan. Cinta yang sempurna banyak diinginkan karena itu yang akan membuat hubungan sangat bahagia. Harapan setiap orang kepada pasangannnya terkadang bisa menjadikan harapan itu diluar kendali. Karena sejatinya tidak ada manusia yang lahir dengan sempurna. Kesempurnaan hanya di ciptakan oleh hati masing-masing pasangan. YaItu dengan saling menerima apa adanya.
Semua itu kembali kepada sifat atau karakter dari pasangan yang dimiliki. Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan memiliki tipe situasi sempurna yang berbeda. Terkadang mereka melihat kesempurnaan dari segi fisik dimana cantik dan tampan menjadi poin utama. Terdapat pula kesempurnaan yang dilihat dari perilaku pasangan yang memiliki etika baik. Atau ada juga kesempurnaan dilihat dari kekayaan dari pasangan. Karakteristik kesempuraan inilah yang terkadang bisa menjadikan sebuah hubungan berujung kecewa.
Seiring berjalannnya waktu, setiap pasangan akan memperlihatkan sifat buruknya. Karena sudah menetapkan tipe kesempurnaan sendiri, terkadang sifat buruk ini yang tidak bisa diterima pasangan lainnnya. Sehingga yang hadir adalah perbedaan pendapat atau pertengkaran. Sejak awal perkenalan, setiap pasangan memang tidak selalu memperlihatkan kesan buruk. Karena itu bisa menjadi penilaian tepat atau tidaknya memilih satu sama lain. Dan itulah yang akan memacu masalah untuk kedepannnya.
Perpisahan yang berujung kebencian memang rentan terjadi jika setiap pasangan tidak memahami satu sama lain. Penting sekali untuk memperlihatkan seperti apa karakter atau sifat yang dimiliki. TIdak ada yang ditutup-tutupi mengenai keburukan yang ada. Karena itulah yang akan membuat pasangan saling menerima apa adanya. Kejujuran pasangan sangat dibutuhkan untuk menjadikan hubungan tetap baik sampai kapanpun. Dan untuk menetapkan tipe kesempurnaan pun tidak di perbolehkan berlebihan. Karena bagaimana pun tidak ada manusia yang sempurna.
Sempurna dalam sebuah hubungan bisa dikatakan sebagai menerima apa adanya. Setiap pasagan wajib saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi yang harus diingatkan juga bahwa pasangan yang baik adalah pasangan yang mengingatkan tentang keburukannnya. Sehingga pasangan lain bisa memahami bahwa sifat buruknya memang tidak baik untuk hubungan kedepannya. Dan tentunya harus merubah sifat buruk tersebut. Menerima apa adanya bukan berarti diam terhadap sifat buruk pasangan, karena itu hanya akan menjadi tekanan bathin yang terus ditutup-tutupi.
Intinya adalah kejujuran dan komunikasi untuk tidak malu mengungkapkan hal-hal baik, buruk, menyenangkan, menyedihkan, semangat, perjuangan dan pengorbanan mengenai sebuah hubungan. Dan pasangan yang baik mampu menerima semua itu, juga bersama ikut membantu merubah apa saja yang buruk dalam diri pasangannnya. Sehingga kesempurnaan itulah yang akan terwujud.
Perpisahan maupun kesempurnaan dalam sebuah hubungan diciptakan sendiri oleh pasangan yang menjalaninya. Itu bukan sebuah takdir yang telah Allah tetapkan untuk insan-insan yang sudah memiliki pasangan. Karena itu, jika tidak ingin mengalami perpisahan, teruslah melakukan evaluasi terhadap hubungan yang dijalani. Saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai. Dengan begitu pasangan akan saling memahami satu sama lain.
Berpasangan sudah seperti berorganisasi. Keduanya membutuhkan komunikasi yang intens agar menghindari kesalahpahaman. Karena manusia akan selalu berandai-andai dengan logikanya jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai. Berpasangan bukan dijalankan secara lahiriah saja. Karena itu hanya akan membuat setiap pasangan saling memiliki secara terlihat tapi bathinnnya tidak memiliki ikatan. Menjalin hubungan yang sempurna berarti akan selalu berusaha untuk mengikat secara bathin. Dengan selalu memperbaiki satu sama lain melalui kejujuran dari masing-masing pasangan.

Lalu jika kesempurnaan yang kita cari, ada baiknya untuk selalu mengubah keburukan sendiri. Karena hanya dengan memiliki pasanganlah kita tahu sejauh mana kualitas diri yang kita miliki. Setidaknya ada yang mengingatkan secara langsung tanpa harus men – judge terlebih dahulu. Tapi jika tidak ingin mengubah hal buruk, untuk apa manusia diciptakan berpasangan?  Bukankah hakikat menyempurnakan agama adalah untuk membentuk pribadi yang lebih baik lagi. Tugas pendamping hidup yaitu untuk menyempurnakan karakter dari tipa-tiap pasangannya. 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital